KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melaunching program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) dan Pembinaan Statistik Sektoral disalah satu hotel di Kota Kendari pada Senin (16/10/2023).

Desa Cantik merupakan program percepatan penguatan statistik sektoral secara nasional yang dilaksanakan oleh BPS RI sebagai salah satu implementasi program Satu Data Indonesia.

Kegitan itu dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Konsel, Surunuddin Dangga.

Dalam sambutannya, Surunuddin mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut baik pembinaan statistik sektoral tingkat desa/kelurahan yang dilaksanakan oleh BPS melalui program tersebut.

Menurutnya, dengan adanya Desa Cantik diharapkan dapat meningkatkan literasi statistik aparat desa/kelurahan, untuk menjaga kualitas data yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk ketepatan sasaran guna mewujudkan Desa Maju Konsel Hebat.

“Pemkab Konsel selalu siap mendukung program Desa Cantik, yang dilaksanakan BPS Provinsi Sultra dan BPS Kabupaten Konsel, dimana pada tahun 2023, Desa Lambusa terpilih mewakili Konsel, sebagai peserta Desa Cantik dari 230 Desa di seluruh Indonesia,” kata Surunudin.

Untuk itu, dia juga menyampaikan kepada para kepala OPD terkait, dengan adanya pelaksanaan program ini tentunya membutuhkan dukungan dan bantuan.

“Saya mengharapkan partisipasi aktif dari berbagai kalangan masyarakat dan aparat di Desa Lambusa ini, untuk dapat menyukseskan program Desa Cantik Nasional, karena manfaat yang akan diperoleh tentunya akan kembali kepada masyarakat Desa Lambusa itu sendiri,” harapnya.

Bahkan, lanjut dia lagi, pihaknya yakin dengan keberadaan Agen Statistik di Desa Lambusa dapat menjadi contoh teladan bagi pelaksanaan statistik secara mandiri, untuk desa/kelurahan lain di Kabupaten Konsel, Sultra dan juga di tingkat nasional.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Sultra, Agnes Widiastuti yang juga hadir menjelaskan Desa Cantik merupakan program percepatan (quick wins) implementasi pembinaan statistik sektoral oleh BPS yang berfokus kepada desa, melalui standardisasi pengelolaan data statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan data.

“Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik dalam pembangunan di desa,” terang Agnes.

Selain itu, peningkatan kesadaran dan peran aktif perangkat desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik.

“Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan adalah terkait implementasi Prinsip Satu Data Indonesia, Pengolahan dan Analisis Data, dan lain-lain yang disesuaikan dengan kebutuhan Desa,” katanya.

Lebih lanjut, program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2021, secara nasional terdapat 100 Desa Cantik yang menjadi target pembinaan, tahun 2022 meningkat menjadi 685 desa/kelurahan utama dan 540 desa/kelurahan tambahan.

“Sedangkan, pada tahun 2023 ada 230 desa/kelurahan. Untuk Sultra sendiri sebanyak enam desa/kelurahan yang tersebar di enam kabupaten/kota, salah satunya Desa Lambusa yang hari ini akan kita launching pelaksanaan program Desa Cantiknya,” rincinya.

Dalam program Desa Cantik tahun 2023 juga akan dilanjutkan program pembinaan Desa Cinta Statistik, yang secara khusus bertujuan memberikan literasi kepada perangkat Desa/Kelurahan dalam memahami Regsosek. Serta data dan indikator yang dicakup, sehingga mampu mensosialisasikan Regsosek kepada masyarakat.

“Tujuan kegiatan ini oleh BPS Kabupaten/Kota, diantaranya dengan melakukan pembinaan kepada Desa/Kelurahan, terkait dengan mengajarkan cara mengelola data dengan baik dan benar,” pungkasnya.

***