BOMBANA – Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Bombana, Johan Salim membuka kegiatan Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) di Lapangan Merdeka Boepinang, Kecamatan Poleang, Minggu (20/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Johan Salim menyampaikan bahwa KMD ini dilaksanakan oleh Kwarcab Bombana dalam rangka peningkatan kapasitas para pembina Pramuka di gugus depan agar mampu mendidik peserta didik dalam rangka pembentukan karakter.

“Para pembina yang mengikuti KMD dipersiapkan untuk menunjang kurikulum pendidikan merdeka belajar maupun konsep sekolah penggerak yang saat ini sedang dipersiapkan,” ujar Johan.

“Pembina pembina ini dibentuk untuk menjadi pelengkap dalam kurikulum pendidikan, di sana ada namanya belajar Pancasila, ada bela negara ada juga kurikulum merdeka belajar, mereka akan lebih mudah membentuk karakter anak setelah mengikuti kursus ini,” tambah Johan.

Sementara itu, Sekertaris Kwarcab Bombana Agustamin Saleko menambahkan pelaksanaan KMD merupakan salah satu bentuk strategi Kwartir dalam program penguatan kelembagaan tingkat gugus depan yang selama ini dinilai belum efektif menjalankan fungsinya.

Agustamin juga menegaskan bahwa tahun 2023 Kwarcab Bombana akan melakukan verifikasi hingga tingkat sekolah atau gugus depan.

Nantinya, hasil verifikasi dapat berupa pencabutan nomor gugus depan jika dinilai tidak layak berdiri di sekolah.

Sehingga kata Agustamin, Kwarcab mempersiapkan langkah strategis salah satunya adalah menyiapkan para pembina Pramuka melalui KMD.

“Kedepannya Kwarcab akan turun ke masing-masing sekolah untuk melihat kelayakan gugus depan, jika tdk sesuai dengan aturan pendirian gudep, maka kami akan bekukan gudep tersebut hingga terpenuhi syarat syarat gugus depan, salah satunya adalah ini para pembina Pramuka, ada gudepnya tidak ada pembinanya, bagaimana bisa berkembang itu gudep,” papar Agustamin.

Dia menambahkan dampak yang akan diterima oleh para Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) yang merupakan ex officio dijabat oleh Kepala Sekolah jika gugus depannya dibekukan maka pengalokasian dana BOS terkait kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan tidak dapat dilakukan.

“Nanti kita akan evaluasi gugus depan, kalau tidak lengkap komponen gugus depan seperti salah satunya ketersediaan pembina yang memiliki legalitas sebagai pembina, maka kita akan bekukan gugus depannya, tentu setelah di bekukan maka tidak dapat mereka pertanggung jawabkan anggaran dana BOS-nya terutama di bagian ekstrakurikuler kepramukaan,” lanjut Agustamin.

Melalui KMD ini, diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi kepramukaan di Bombana serta Pemerintah Bombana dan lebih khusus peran Pramuka dalam membentuk karakter bagi peserta didik.

“Harapan kita para pembina keluaran KMD ini bisa menjadi semangat baru bagi Pemerintah dan Pramuka itu sendiri dapat menciptakan karakter anak bangsa terkhusus di Bombana,” tutup Agustamin.

Ketua Panitia, Harus Ismail melaporkan peserta yang ikut serta dalam kegiatan KMD berjumlah 85 orang yang berasal dari sebagian besar guru SD, SMP dan SMA.

Peserta kemudian dibagi menjadi dua kelas yang didampingi oleh 12 orang pelatih dari Pusdiklatda selama satu minggu.

“Selama tujuh hari kemudian peserta KMD akan dibekali dan dilatih tentang teknik dasar melakukan pembinaan di gugus depan berdasarkan metode pendidikan kepanduan serta materi materi lainnya agar lulusan KMD benar benar mampu menjadi pembina Pramuka yang handal dan berkualitas,” ujarnya. **