KENDARI – Tim Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) RI melanjutkan agenda Kunjungan Kerja Dalam Negeri (KKDN) ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (29/2/2024).

Kehadiran Tim Kunker Setjen Wantannas yang dipimpin oleh Laksda TNI Arsyad Abdullah disambut langsung oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Sultra, Parinringi.

Melalui kunjungan tersebut, Kepala DPMPTSP Sultra memaparkan potensi dan peluang investasi daerah di Bumi Anoa.

Parinringi menjelaskan Provinsi Sultra memiliki akan potensi besar diberbagai sektor seperti, pertambangan, perikanan dan kelautan, pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan pariwisata.

Dimana potensi dan peluang investasi tersebut menjadi fokus dan prioritas untuk ditawarkan kepada investor yang akan berinvestasi di Sultra.

Terkait Proyek Strategis Nasional (PSN), Parinringi mengungkapkan, bahwa kehadiran beberapa PSN di Sultra telah memberikan dampak positif dari sisi perekonomian.

“PSN di Sultra seperti PT VDNI dan PT OSS sangat dirasakan multi player effect-nya, salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Parinringi.

Pemprov Sultra, lanjut mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu, sangat mendukung dan terus memaksimalkan percepatan hilirisasi sebagaimana yang ditekankan Presiden RI, Joko Widodo.

Hanya saja, pihaknya menemukan sejumlah kendala yang menyebabkan lambannya progres pembangunan PSN di Sultra.

“Contoh yang menjadi kendala waktu dalam percepatan investasi di daerah yaitu berubahnya pengurusan izin bagi para investor, yang tadinya mereka berurusan di daerah sekarang mereka harus berurusan di kementerian. Inilah yang selalu dikeluhkan para investor,” jelasnya.

Olehnya itu, DPMPTSP berharap kepada tim Setjen Wantanas agar menyampaikan semua hal yang menghambat percepatan hilirisasi kepada Presiden RI, sehingga ada inovasi dan formulasi baru untuk menunjang percepatan investasi di daerah.

Sementara itu, Ketua Tim KKDN Setjen Wantannas RI, Laksda TNI Arsyad Abdullah mengungkapkan KKDN yang dilaksanakan bertujuan untuk melihat langsung potensi dan peluang investasi di daerah hingga progres pembangunan sejumlah PSN.

“Di Sulawesi Tenggara ini terdapat beberapa Proyek Strategis Nasional, kalau tidak salah ada enam sampai tujuh, kemarin kami mengambil dua sampel yaitu Bendungan Ameroro dan PT VDNI,” ungkapnya.

Pihaknya juga telah melakukan peninjauan dan pengecekan langsung di Bendungan Ameroro, temuan beberapa kendala yang nantinya akan disampaikan langsung kepada Presiden RI.

“Ada sedikit kendala, terkait pembebasan lahan di Bendungan Ameroro, nanti akan kami sampaikan saran kepada Bapak Presiden RI dan kami akan sarankan juga ke Menteri ATR/BPN,” imbuhnya.

Selanjutnya, tim KKDN Setjen Wantanas berkunjung ke PT VDNI, sehingga dapat melihat langsung kondisi di kawasan mega industri Morosi itu.

Sebelumnya, kata Laksda TNI Arsyad Abdullah, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pj Gubernur Sultra terkait tunggakan pajak perusahaan, dan informasi tersebut juga telah ramai beredar di media.

“Kami langsung mengecek di PT VDNI, dan informasi yang kami dapatkan masih simpang siur, tetapi tetap akan sampaikan ke Bapak Presiden,” pungkasnya.

**