BUTON TENGAH – Bantu kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) dan PT Arga Morini Indah (PT AMI) bangun komitmen bersama.

Hal ini dilakukan mengingat PT AMI yang beroperasi di wilayah Kecamatan Talaga Raya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel di Buton Tengah.

Pj. Bupati Buteng, Muhammad Yusup mengatakan, komitmen yang dibangun antara kedua belah pihak yakni membantu kesejahteraan masyarakat dari segi penanganan air bersih dan peningkatan sumber daya manusia yang ada di Buton Tengah.

“Tidak hanya mengelola tambang tetapi pihak perusahaan sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” kata Yusup saat melakukan kunjungan kerja ke PT AMI, Sabtu (11/6/2022).

Kesepakatan lain yang diajukan dan diterima oleh pihak perusahaan, lanjut Yusup, yakni pemberdayaan sumber daya manusia. Dan pihak PT AMI juga telah menjalankan program bantuan beasiswa prestasi bagi masyarakat Kecamatan Talaga Raya yang memiliki potensi untuk kemudian di kembangkan.

Saat ini program yang sudah berjalan antara perusahaan dan masyarakat adalah beasiswa kepada anak-anak berprestasi, kemudian masalah listrik ini sudah berjalan. Saya kira demikian adalah bentuk berkomitmen dan itu memiliki tahapan juga tentunya,” ujar Yusup.

Sementara itu, Humas PT AMI, Laode Ali Musrina Jaya mengaku sangat senang dengan kunjungan kerja yang dilakukan Pemda Buteng.

“Alhamdulillah ini jadi hal positif buat kami mendapatkan semangat dengan momentum di hari lingkungan hidup. Saya sempat katakan kami dijatuhi durian runtuh. Tentu ini menjadi semangat dan support buat kami antara perusahaan sebagai investor dan pemerintah setempat sebagai pengayom dari wilayah konsesus tambang,” kata Laode Ali kepada HaloSultra.com.

Menanggapi keluhan masyarakat tentang persoalan air besih yang hingga saat ini masih belum maksimal di peroleh masyarakat Talaga Raya, Ali mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk menyempurnakan persoalan air besih di lulau terluar Buteng tersebut.

“Terkait masalah air bersih dan listrik, saya pikir kalimat tidak terpenuhi itu tidak. Partisipasi itu ada  tapi belum sempurna. Sejauh ini kami sudah ada MoU, bahkan sudah ada dokumen rencana pasca tambang mengenai pengalokasian sumber air bersih,” kata Laode Ali.

Sebab sumber air bersih ini tidak hanya dilihat bagaimana air mengalir kemudian dimanfaatkan, namun harus memperhatikan hal-hal substansi lainnya seperti status hutan maupun status perizinan, dan PT AMI tetap berkomitmen bagaimana sumber air bersih menjadi kebutuhan yang berkelanjutan.

“PT AMI berkomitmen bagaimana kemudian sumber air ini menjadi kebutuhan yang berkelanjutan dan tidak berkaitan dengan masalah-masalah lain misalnya dalam kawasan hutan lindung serta kawasan konsesus IUP,” ujarnya.