KENDARI – Putri Indonesia 2018 asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Diviayu Catur Wulandari baru-baru ini banyak mendapat kecaman dari netizen.

Kecaman terhadap Diviayu Catur Wulandari itu dilontarkan salah satu netizen di sosial media X yang heran dengan penalaran seorang Putri Indonesia itu.

Semuanya bermula dari kasus Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep yang berada di Amerika Serikat dan tengah menjadi topik perbincangan netizen.

Erina disebutkan pamer kemewahan saat bersiap lanjut S2 di Universitas Pennsylvania.

Menantu Presiden RI Joko Widodo itu tampak memamerkan jendela pesawat yang belakangan terungkap bahwa itu adalah private jet jenis gulfstream dengan harga yang bisa mencapai Rp 4 miliar untuk sekali jalan.

Tak hanya private jet, Erina juga memamerkan roti seharga Rp 400 ribu yang disantap Kaesang.

Aksinya itu pun memantik emosi publik. Lantaran kondisi politik di Indonesia sedang memanas akibat putusan Mahkamah Konstitusi terkait Pilkada 2024 yang mempengaruhi pencalonan Kaesang di Pilgub Jawa Tengah.

Netizen mengecam kondisi babyboomer Erina yang bisa pamer gaya hidup mewah, sementara banyak perempuan hamil di Indonesia harus berjuang hanya untuk sekadar membeli vitamin.

Ada pula netizen yang menyoroti harga roti yang dimakan Erina itu setara gaji guru honorer per bulan di Indonesia.

Beragam sorotan dan kecaman yang ditujukan kepada Erina itu tidak diterima oleh Diviayu Catur Wulandari.

Diviayu Catur Wulandari pun menyebut semua permasalahan tersebut disebabkan oleh orang miskin yang hanya bisa menyalahkan pemerintah.

“Masalahnya simple. Orang miskin tapi nyalahin pemerintah,” tulis Diviayu melalui Instagram Story @dv.ay pada 24 Agustus 2024.

Alumnus SMA Negeri 6 Kendari itu juga mengatakan siapa pun yang menjadi presiden, tidak akan otomatis membuat rakyat menjadi kaya.

“Kalo presiden bukan Prabowo-Gibran, kalian semua otomatis kaya?,” tulisnya.

Ya Allah lagi hamil gede, dikata-katain mba Erina. Perkara roti Rp 400 ribu. Mbak Erina ini keluarga kaya loh dari orok. Masalahnya simple, orang miskin tapi nyalahin pemerintah,” tulis Diviayu Catur Wulandari lagi.

Banyak netizen pun menyayangkan sikap Diviayu tersebut karena tidak memahami poin utama terkait polemik RUU Pilkada.

Sekelas Puteri Indonesia masih belum punya nalar yang bagus dan critical thinking yang memadai, buat memahami suatu konteks pun sulit. sebenernya yang masih mikir ini soal Pemilu dan belum move on ya mereka-mereka sendiri karena tiap berargumen ngga jauh dari ‘anak abah’,” tulis warganet.

Tak sedikit yang menduga peserta ajang kecantikan sebenarnya berpura-pura peduli dan peka pada isu sosial politik hanya untuk menarik simpati.

“Cantik luar dalam itu langka banget ternyata,” tulis warganet.

“Sekelas Puteri Indonesia gini doang cara pikirnya,” sahut yang lain.

**